Wednesday, 5 July 2017

Cinta yang Kandas Karena Ego Orang Tua dan Pergaulan (Part II)

Pada artilel pertama memberikan tandatanya besar dibenak Rendi, mengapa Citra berubah, salah satunya jarang membalas surat yang Rendi kirimkan.

Ternyata apa yang menjadi pertanyaan Rendi terjawab sudah seketika Citra berlibur kuliah dan pulang ke kampung halaman.

Pertanyaan itu terjawab dari sebuah Handphone yang cukup keren dimasa itu yakni Nokia Tipe 3210. Hp tersebut merupakan termewah di masanya, karena masih beberapa orang saja yang memilikinya itupun hanya dari golongan tertentu saja.

Sontak kaget Rendi melihat Hp tersebut, selain aneh dengan telpon genggam yang baru ada, juga isi dari pesan yang ada dalam hp tersebut.
Pesan itu menjawab pertanyaan yang selama ini mengganjal di benak Rendi, jawaban itu terungkap akibat keteledoran Citra sendiri, akibatnya kebohongan yang selama ini ia simpan dari Rendi terbongkar sudah. Saat itu, Citra saat ngobrol dengan Rendi seketika mereka bertemu, namun tiba - tiba suara dari kantong Citra berbunyi keras (tulalit,tulait, tulait) citrapun langsung melihatnya. Tanpa sadar, karena Citra tak kuat menahan ingin buang air kecil Hp tadipun disimpannya di meja depan rendi tanpa menutup pesan nya terlebih dahulu.

(Baca : Cinta yang kandas karena ego orang tua dan pergaulan part I )

Rendi penasaran ingin tahu apa yang Citra baca sekaligus aneh melihat benda tersebut. Pas Rendi baca pesannya, ternyata berisi kata mesra dari seorang laki - laki, " Sayang kamu kapan pulang ke Jogja. Aku kangen lama - lama ga ketemu kamu, cepet balik yah," isi kata di sms yang Rendi lihat.

Kata - kata ini membuat Rendi marah dan kesal, tiba - tiba Citrapun keluar dari kamar kecil sambil menatap wajah Rendi yang berapi-api. Tanpa pikir panjang Rendi langsung pergi setelah membayar bakso yang iya makan bersama Citra. Segudang pertanyaan di hati Citra, namun ada sedikit keyakinan dari Citra bahwa Rendi pasti sudah melihat pesan yang lupa iya tutup, Citra langsung berlari mengejar Rendi sambil meminta maaf, "tadi itu temen doang ko ga ada apa-apanya,". Rendi menjawab, "walaupun kamu tidak minta maaf, saya sudah maafkan kamu, tapi beri aku waktu untuk dapat mengobati hati ini yang sudah terlanjur sakit dan hancur,".

Akhirnya Citra berhenti, dan membiarkan Rendi berjalan sendiri. Citrapun pulang menuju arah yang berlawanan dengan Redi, namun sebelum terlalu jauh jarak mereka berpisah, Citra berteriak ke arah Rendi, "Aku sayang kamu, tapi akupun tidak bisa menolak dia, aku bingung,".
Apa maksud dari ucapan Citra tadi? padahal, jika kita lihat Rendi sudah begitu setia dan lama menanti, namun balasan yang dia dapat sungguh menyakitkan.

No comments:
Write comments